Rabu, 15 Juli 2009

BALI bagus #3

Sekarang, pada waktu kuliah, pada waktu "lebih gede", baru terasa bahwa perjalanan kita kemarin itu banyak ilmu yang tidak sengaja didapat namun ternyata berguna,antara lain :

· Manejemen perjalanan yang di dalamnya mencakup (perencanaan pra-keberangkatan, budgeting, pelaksanaan, maupun pasca-perjalanan itu sendiri)

· Memaksimalkan waktu (karena kita tidak seperti “biro wisata” , kita datang sendiri, atur waktu sendiri dan yang terutama tenaga kita sendiri, kalau malam kita begadang apa bisa esok paginya melakukan trip semaksimal biro wisata?)

· Pembuatan catatan perjalanan (log sheet) yang berupa catatan tempat yang dilewati, waktu yang ditempuh, bahan bakar yang dihabiskan, serta kejadian apa saja yang terjadi ketika perjalanan tersebut.

· Belajar merayu, meyakinkan, dan mempengaruhi bahwa kita bisa, dan baik-baik saja (terutama dilakukan saat “menghadapi” ortu)

· Dan…selalu ingat!! “malu bertanya sesat di jalan”

· Percaya, percaya, dan tetap percaya pada partner perjalanan kita…(kalau bukan mereka, siapa lagi??)

Ok…..sekian cerita kita, yang tidak bisa dan tidak ada apa-apanya ini…yang hanya biasa saja! ini!
Oh iya…Kemana saja anda,kamu, dia, kalian, semua, pada saat umurmu sama seperti kita diatas??
Kita harap tidak hanya “di rumah saja” ya, ntar bisa cepat tua….ciaooo!!!


”Pengalaman bukan apa yang terjadi pada anda, melainkan apa yang anda lakukan atas apa yang terjadi pada anda..... brave, trust, and believe..!

BALI bagus #2

Tujuan kita sebenarnya standard, seperti trip rekreasi pada umumya. Yang ingin kita cari adalah “when devil dance..” (kata syair lagu SID). Dan ingin membuktikan sendiri isi syair lagu Slank yang Bali Bagus…

Kamipun mulai “bergerilya’ malam harinya…dimulai dengan :
- bermalam di “kampung bule” Poppies Lane, pas di depan distro milik SID

- membeli sebuah botol seharga 275 ribu berlabelkan Jack Daniel’s,



- menemukan alasan yang tepat mengapa dulu Bali dibom, dan mengapa kok di jalan
Legian (terutama malam hari)

- jalan-jalan ke Kuta tengah malam, yang dipenuhi dengan pasangan yang “American style”,
serta sempat pula kami mendapat tawaran mushroom..gila!

- mencari tukang taksi, masuk Circle-K membeli “25”, diantar ke Sanur…ke tempat
“aquarium” terindah yang pernah dilihat saat itu…
sampai ada om-om yang nyletuk “ehh..ni anak kecil kok kesini..!”

- masuk Starbucks Legian dengan menu, harga yang English serta dollar. sempat bingung juga…

- sempat terpikir masuk Paddy’s Pub (ingat kan nama itu) tapi…kok bule semua ya??

- ingat, kami berjalan di Legian selalu menenteng botol beer (walaupun isinya telah habis) kata si Babe, “kita harus meniru gaya bule-bule tersebut”...gila!!

- “minum” sambil makan seafood, yang membuat kami berantakan….

- menyaksikan “manekin hidup” yang jauh lebih indah dari manekin biasa…

- tidak sengaja melihat “pesta sabun” di sebuah pub…

- tidak lupa, mengunjungi Monumen Bom Bali.



Selanjutnya, tujuan-tujuan kami mungkin sama dengan tujuan-tujuanmu jika ke Bali dengan ortumu, sekolahmu, atau siapa sajalah yang pasti biasanya lebih tua dari kamu….

Kami percaya, kemanapun tujuan di Bali saat itu, yang kami tuju rasanya berbeda, kita berangkat dengan “kaki sendiri” dan ingat…kita naik motor! Pada waktu itu kita kelas 2 SMA, sedang liburan kenaikan kelas 3. Hanya bermodal peta selembar (bolak-balik, Pulau Bali dan Kota Denpasar), 1 handphone dari 4 orang ini, tanya-tanya penduduk sekitar, hanya uang cash yang tentunya tidak cukup untuk menginap di Kuta Paradiso suite room meski hanya semalam, sedikit kenekatan, namun disertai beberapa perhitungan tentunya!!

Udah dulu ya…kita pulang dulu (kita 5 hari di Bali) Minggu malam sampai rumah, dan esoknya adalah Senin, hari pertama tahun ajaran baru, kamipun masuk sekolah semua…dengan banyak cerita baru tentunya. (selama perjalanan pulang Kuta-rumah, kami nonstop, hanya berhenti untuk minum beberapa saat saja)

Rasanya, perjalanan ini merupakan rekor tersendiri…dan kami berempat ini, ingin bertemu dengan “anak-anak” lain yang bisa dan mampu pergi dengan cara, dan periode usia yang sama dengan kami. Kita tidak akan segan memberinya selamat, dan tentunya “four thumbs up!!”…

BALI bagus #1


Terlebih dulu, perkenalkan ini “anggota” kita…
Agung Ellow
, Adnan Dany Ramadhan , Muttim Moes , Andika Cnyo (see on Facebook)

Sorry tanpa adanya pembahasaan latar belakang yang lebih rinci, karena kita yakin bahwa latar belakang tidak sebegitu penting daripada masa depan…

Perjalanan ini telah direncanakan, walaupun idenya muncul ketika kami terpengaruh beberapa persen alcohol dari minuman yang kami minum. Tapi…karena kita terlanjur ngomong, dan tidak mau dicap (dan memang bukan) “omong besar” kitapun mewujudkannya…
“based on true story” ini terjadi pada 2 tahun yang lalu…(tepatnya Juli 2007), perencanaan perjalanan dilakukan “secara matang” sejak Februari, di tahun yang sama…
Sebenarnya kami ingin berada di Bali pada momen 07-07-2007, namun Ello dan Adnan harus ke Jakarta untuk menghadiri resepsi pernikahan sodaranya...
Dan, setelah mereka pulang dan sampai kota kami. kami tetap tidak bisa langsung berangkat ke Bali. Karena dompet si Ello tertinggal di Solo ketika dia ke Jakarta...sialnya, di dalam dompet tersebut berisi kondom, dan....tau sendiri kan akibatnya jika dompet tersebut ditemukan orangtua Ello dihadapan keluarga besarnya di Solo..??
Beberapa hari setelah 07-07-2007 kita baru berangkat ke Bali...dengan segala perencanaan...

Hal-hal yang direncanakan tersebut antara lain: bagaimana mengurus perijinan pada ortu, informasi tentang perjalanan itu sendiri, berapa uang yang diperlukan, ke mana saja tujuannya, berapa lama perjalanan, serta kemungkinan buruk selama dan dalam perjalanan tersebut, bahkan hal yang paling kecil (dimana kita harus menyimpan kunci motor kami disaat semuanya bermain air di Kuta? Akhirnya kami memakai gelang karet dan memasang kunci di gelang tersebut) tidak terpikirkan kan? kemungkinana baiknya?? pastilah semua baik, dan kamipun terlalu banyak memikirkan kebaikan serta keindahan perjalanan tersebut,

Untuk hal keuangan, kami berjanji untuk tidak mendapatnya langsung dari ortu, namun dengan cara “menabung” dari uang jajan regular kami (ingat, harus dengan "kaki" sendiri). Kecuali si Moes yang sedikit membawa uang berlebih. Bahkan, si Ello baru mendapat dana pada H-1. itupun dengan cara menjual HPnya, waktu itu N7610, laku dengan harga sejuta plus tambahan yang kami minta dari si pembeli, dengan alasan untuk membeli rokok. Dan, ternyata hanya diberi 5 ribu saja…

“Let’s start ur engine!” hari pertama, sore-sore kami berangkat. Pos pertama perjalanan kami adalah Probolinggo. Kami berhenti, dan menginap semalam disana. Ini karena, dari kami berempat hanya hafal dan mengerti benar jalan ke tujuan sebatas kota tersebut saja.
Esoknya, perjalanan dilanjutkan. Dengan pengalaman yang blank...untuk jalan yang dilewati.
Keajaiban pertama ditemukan, kami melawati Paiton, menyempatkan foto-foto dan istirahat (kami percaya, jarang ditemui foto background Paiton. Karena jalan tidak memungkinkan utnuk mobil pribadi berhenti dan pagarnyapun ditutupi oleh plastic sepanjang PLTU tersebut)




Keajaiban berikutnya, masuk hutan terpanjang di Pulau Jawa, Taman Nasional Baluran, 27 km!! (itu alasannya kenapa kami tidak melewatinya pada malam hari). Dan…saat melewatinya “black hawk down!!”, lebih tepatnya 1 motor mengalami kecelakaan…
(dugaan terburuk dalam perencanaan sungguh terjadi, dengan sedikit cedera, perjalanan dilanjutkan “show must go on!!”)
“Ntar kan sembuh, setelah kena ombaknya Kuta!”, said Adnan.

Keajaiban berikutnya…40 ribu untuk 2 motor, tilang dari polisi pelabuhan, untuk motor kami yang kurang sini kurang itu…



Wow..akhirnya menyeberangi selat Bali…setelah berjalan di Pulau Bali, sempat kesulitan mencari tempat istirahat berupa musholla di pinggir jalan (tahu sendiri kan mayoritas apa di Bali?)

Sampai di Kuta, sore hari waktu setempat…langsung sujud di pantai tersebut! sambil berteriak….”Bali….cuuukk!!!”

Sabtu, 04 Juli 2009

bijak dua...

Jika kita memulainya dengan kepastian, kita akan berakhir dalam keraguan; tetapi jika kita memulainya dengan keraguan, dan bersabar menghadapinya, kita akan berakhir dalam kepastian. (Francis Bacon)


Pengalaman bukan apa yang terjadi pada anda, melainkan apa yang anda lakukan atas apa yang terjadi pada anda. (Aldous Huxley)


Kita datang ke dunia ini sendiri, dan sendiri pula kita meninggalkannya. Di antara pintu masuk dan pintu keluar, kita menghabiskan waktu kita untuk mencari persahabatan. (E.M. Dooling)


Kebahagiaan anda tumbuh berkembang manakala anda membantu orang lain. Namun, bilamana anda tidak mencoba membantu sesama, kebahagiaan akan layu dan mengering. Kebahagiaan bagaikan sebuah tanaman, harus disirami setiap hari dengan sikap dan tindakan memberi. (J.Donald Walters)


Manusia yang paling lemah ialah orang yang tidak mampu mencari teman. Namun yang lebih lemah dari itu ialah orang yang mendapatkan banyak teman tetapi menyia-nyiakannya. (Ali bin Abu Thalib)

bijak satu...

Tak ada rahasia untuk menggapai sukses. Sukses itu dapat terjadi karena persiapan, kerja keras, dan mau belajar dari kegagalan. (Gen. Collin Powell)

Kebahagiaan tertinggi dalam kehidupan adalah kepastian bahwa anda dicintai seperti apa adanya, atau lebih tepatnya dicintai walaupun anda seperti diri anda adanya. (Victor Hugo)

Seorang pecundang tak tahu apa yang akan dilakukannya bila kalah, tetapi sesumbar apa yang akan dilakukannya bila menang. Sedangkan, pemenang tidak berbicara apa yang akan dilakukannya bila ia menang, tetapi tahu apa yang akan dilakukannya bila kalah. (Eric Berne)

Jangan lihat masa lampau dengan penyesalan; jangan pula lihat masa depan dengan ketakutan tapi lihatlah sekitarmu dengan penuh kesadaran. (James Thurber)

Kegagalan dapat dibagi menjadi dua sebab. Yakni, orang yang berpikir tapi tidak pernah bertindak, dan orang yang bertindak tapi tidak pernah berpikir. (W.A. Nance)

Urusan kita dalam kehidupan ini bukanlah untuk mendahului orang lain, tetapi untuk melampaui diri kita sendiri, untuk memecahkan rekor kita sendiri, dan untuk melampaui hari kemarin dengan hari ini. (Stuart B.Johnson)

Ada dua cara untuk menjalani hidup ini dengan mudah, percaya pada segala sesuatu atau meragukan segala sesuatu; kedua cara tersebut membebaskan kita dari berpikir. (Theodore Rubin)

Dan bahwa setiap pengalaman mestilah dimasukkan ke dalam kehidupan, guna memperkaya kehidupan itu sendiri. Karena tiada kata akhir untuk belajar seperti juga tiada kata akhir untuk kehidupan. (Annemarie Schimmel)


There are some things money can't buy...

Hal-hal yang tak terbeli dengan uang dapat sangat panjang, banyak dan tak terhingga... ini adalah sebagian dari hal-hal itu:

Uang tak bisa membeli kemampuan berpikir..

Daya pikir memcerminkan diri sendiri

Uang tak bisa membeli persahabatan..

Persahabatan hendaknya berdasarkan ketulusan..

Uang tak bisa membeli kata hati yang jernih..

Kejujuran merupakan harga mati..

Uang tak bisa membeli kesehatan..

Hidup sehat adalah kuncinya..

Uang tak bisa membeli kebahagianaan..

Kebahagiaan dating dari cara berpikir positif

Uang tak bisa membeli matahari terbenam, nyanyian burung-burung, bintang-bintang, cahaya bulan, alunan musik dari daun yang bergesek ditiup angin..

Hal-hal terindah dalam hidup itu gratis..

Uang tak bisa membeli damai dalam jiwa..

Damai dalam hati adalah hasil dari pengembangan filosofi kehidupan..

Uang tak bisa membeli cinta…

Cinta datang ketika kita menyerahkan hati kepada seseorang

Uang tak bisa membeli kebebasan memilih..

Pilihan menentukan takdir kita..

Uang tak bisa membeli karakter..

Karakter adalah cermin diri ketika berada seorang diri dalam kegelapan..

Lanjutkan daftar ini, Anda akan menemukan hal-hal yang tak bisa dibeli dengan uang adalah kekayaan yang sangat berharga yang ditawarkan hidup kepada kita.(Wilferd A. Peterson)


Sabtu, 27 Juni 2009

tips & trik agar perjalanan tidak membosankan

Tips dan trik untuk bisa naik kerta api tanpa tiket, dan bayar (gratis) :

- modal nekad, dan sedikit keberanian…

- masuklah stasiun tidak dari pintu utama (carilah jalan lain manapun, menyusuri rel juga ok)

- jangan terlalu “terlihat nggembel” karena akan memancing para petugas

- jika ditanya petugas, jawablah yang sopan, berbahasa Indonesia, perlihatkan kalo berpendidikan (jangan dilperlihatkan dulu bajingannya)

- tetap santai..tenang! (berlagaklah seperti orang ber-tiket pada umumnya)

- berpikirlah bahwa…gelandangan, bonek, banci, pemulung, pengamen, saja bisa naik dengan tenang walau tanpa tiket, atau malah dengan tanpa uang. (katanya kita lebih pintar, masa kalah sama mereka...??)

- selalu waspada…tengok kanan tengok kiri, depan belakang juga. Karena kondektur datangnya tidak diduga-duga. (Kewaspadaan yang kurang pernah berakibat fatal, ketika kami ber-6 naik kereta ke Madiun, kami berdiri di bordes atau dekat pintu. Saking asyiknya memandang ke luar kondekturpun datang…dan kamipun “terpaksa” membayar, meskipun hanya 50 ribu untuk 6 orang, ya…tentunya dengan sedikit “negoisasi”, bandingkan!tiket aslinya adalah 21 ribu/orang. Lumayan kan??)

- turunlah di tiap stasiun kecil dimana kereta tersebut berhenti (ini dilakukan agar tau dimana posisi kondektur, jika kondektur ada di gerbong kita, dan arah jalannya ke belakang, kita bisa “maju” ke gerbong di depan tempat kondektur tersebut tadi..)

- ingatlah pada wajah, kalo bisa nama kondektur tersebut (karena bisa dijadikan alasan, begini “Saya tadi udah bayar di atas, Pak…tapi ke bapak yang tadi”. (Sebab, di tiap stasiun besar tertentu, kondektur berganti shift dengan yang lain)

- cobalah “akrab” dengan penumpang di sebelahmu….(biasanya mereka menawarkan makanan, rokok atau apa lah…lumayan kan?)

Silahkan mencoba!! Ini “based on true story”, barang hilang resiko penumpang! Dilarang mengeluarkan anggota badan, berbahaya! ajaklah teman jika mau mencobanya dengan “aman”.

Kereta malam, lebih cocok dan presentasi kesuksesannya lebih besar. Kereta dengan penumpang yang agak padat lebih “mudah” daripada berpenumpang lengang.

Percobaan ini baru dilakukan di dalam Kereta api kelas Ekonomi, karena belum pernah aja naik Kereta selain kelas tersebut. Hahaha...

Jika memang ada informasi tentang cara melakukannya di kelas diatas tersebut (bisnis dan eksekutif), kasih tahu caranya ya…

Percobaan ini pasti tidak membosankan, apalagi jika melakukannya dengan hati yang senang!!



Jika naik kereta ekonomi saja siap, apalagi naik kereta bisnis dan eksekutif”

“Jika hidup susah saja siap, apalagi hidup senang dan foya-foya” (salah satu tulisan di kaos humor Joger)