
Terlebih dulu, perkenalkan ini “anggota” kita…
Agung Ellow , Adnan Dany Ramadhan , Muttim Moes , Andika Cnyo (see on Facebook)
Sorry tanpa adanya pembahasaan latar belakang yang lebih rinci, karena kita yakin bahwa latar belakang tidak sebegitu penting daripada masa depan…
Perjalanan ini telah direncanakan, walaupun idenya muncul ketika kami terpengaruh beberapa persen alcohol dari minuman yang kami minum. Tapi…karena kita terlanjur ngomong, dan tidak mau dicap (dan memang bukan) “omong besar” kitapun mewujudkannya…
“based on true story” ini terjadi pada 2 tahun yang lalu…(tepatnya Juli 2007), perencanaan perjalanan dilakukan “secara matang” sejak Februari, di tahun yang sama…
Sebenarnya kami ingin berada di Bali pada momen 07-07-2007, namun Ello dan Adnan harus ke Jakarta untuk menghadiri resepsi pernikahan sodaranya...
Dan, setelah mereka pulang dan sampai kota kami. kami tetap tidak bisa langsung berangkat ke Bali. Karena dompet si Ello tertinggal di Solo ketika dia ke Jakarta...sialnya, di dalam dompet tersebut berisi kondom, dan....tau sendiri kan akibatnya jika dompet tersebut ditemukan orangtua Ello dihadapan keluarga besarnya di Solo..??
Beberapa hari setelah 07-07-2007 kita baru berangkat ke Bali...dengan segala perencanaan...
Hal-hal yang direncanakan tersebut antara lain: bagaimana mengurus perijinan pada ortu, informasi tentang perjalanan itu sendiri, berapa uang yang diperlukan, ke mana saja tujuannya, berapa lama perjalanan, serta kemungkinan buruk selama dan dalam perjalanan tersebut, bahkan hal yang paling kecil (dimana kita harus menyimpan kunci motor kami disaat semuanya bermain air di Kuta? Akhirnya kami memakai gelang karet dan memasang kunci di gelang tersebut) tidak terpikirkan kan? kemungkinana baiknya?? pastilah semua baik, dan kamipun terlalu banyak memikirkan kebaikan serta keindahan perjalanan tersebut,
Untuk hal keuangan, kami berjanji untuk tidak mendapatnya langsung dari ortu, namun dengan cara “menabung” dari uang jajan regular kami (ingat, harus dengan "kaki" sendiri). Kecuali si Moes yang sedikit membawa uang berlebih. Bahkan, si Ello baru mendapat dana pada H-1. itupun dengan cara menjual HPnya, waktu itu N7610, laku dengan harga sejuta plus tambahan yang kami minta dari si pembeli, dengan alasan untuk membeli rokok. Dan, ternyata hanya diberi 5 ribu saja…
“Let’s start ur engine!” hari pertama, sore-sore kami berangkat. Pos pertama perjalanan kami adalah Probolinggo. Kami berhenti, dan menginap semalam disana. Ini karena, dari kami berempat hanya hafal dan mengerti benar jalan ke tujuan sebatas kota tersebut saja.
Esoknya, perjalanan dilanjutkan. Dengan pengalaman yang blank...untuk jalan yang dilewati.
Keajaiban pertama ditemukan, kami melawati Paiton, menyempatkan foto-foto dan istirahat (kami percaya, jarang ditemui foto background Paiton. Karena jalan tidak memungkinkan utnuk mobil pribadi berhenti dan pagarnyapun ditutupi oleh plastic sepanjang PLTU tersebut)
Keajaiban berikutnya, masuk hutan terpanjang di Pulau Jawa, Taman Nasional Baluran, 27 km!! (itu alasannya kenapa kami tidak melewatinya pada malam hari). Dan…saat melewatinya “black hawk down!!”, lebih tepatnya 1 motor mengalami kecelakaan…
(dugaan terburuk dalam perencanaan sungguh terjadi, dengan sedikit cedera, perjalanan dilanjutkan “show must go on!!”)
“Ntar kan sembuh, setelah kena ombaknya Kuta!”, said Adnan.
Keajaiban berikutnya…40 ribu untuk 2 motor, tilang dari polisi pelabuhan, untuk motor kami yang kurang sini kurang itu…
Wow..akhirnya menyeberangi selat Bali…setelah berjalan di Pulau Bali, sempat kesulitan mencari tempat istirahat berupa musholla di pinggir jalan (tahu sendiri kan mayoritas apa di Bali?)
Sampai di Kuta, sore hari waktu setempat…langsung sujud di pantai tersebut! sambil berteriak….”Bali….cuuukk!!!”
“based on true story” ini terjadi pada 2 tahun yang lalu…(tepatnya Juli 2007), perencanaan perjalanan dilakukan “secara matang” sejak Februari, di tahun yang sama…
Sebenarnya kami ingin berada di Bali pada momen 07-07-2007, namun Ello dan Adnan harus ke Jakarta untuk menghadiri resepsi pernikahan sodaranya...
Dan, setelah mereka pulang dan sampai kota kami. kami tetap tidak bisa langsung berangkat ke Bali. Karena dompet si Ello tertinggal di Solo ketika dia ke Jakarta...sialnya, di dalam dompet tersebut berisi kondom, dan....tau sendiri kan akibatnya jika dompet tersebut ditemukan orangtua Ello dihadapan keluarga besarnya di Solo..??
Beberapa hari setelah 07-07-2007 kita baru berangkat ke Bali...dengan segala perencanaan...
Hal-hal yang direncanakan tersebut antara lain: bagaimana mengurus perijinan pada ortu, informasi tentang perjalanan itu sendiri, berapa uang yang diperlukan, ke mana saja tujuannya, berapa lama perjalanan, serta kemungkinan buruk selama dan dalam perjalanan tersebut, bahkan hal yang paling kecil (dimana kita harus menyimpan kunci motor kami disaat semuanya bermain air di Kuta? Akhirnya kami memakai gelang karet dan memasang kunci di gelang tersebut) tidak terpikirkan kan? kemungkinana baiknya?? pastilah semua baik, dan kamipun terlalu banyak memikirkan kebaikan serta keindahan perjalanan tersebut,
Untuk hal keuangan, kami berjanji untuk tidak mendapatnya langsung dari ortu, namun dengan cara “menabung” dari uang jajan regular kami (ingat, harus dengan "kaki" sendiri). Kecuali si Moes yang sedikit membawa uang berlebih. Bahkan, si Ello baru mendapat dana pada H-1. itupun dengan cara menjual HPnya, waktu itu N7610, laku dengan harga sejuta plus tambahan yang kami minta dari si pembeli, dengan alasan untuk membeli rokok. Dan, ternyata hanya diberi 5 ribu saja…
“Let’s start ur engine!” hari pertama, sore-sore kami berangkat. Pos pertama perjalanan kami adalah Probolinggo. Kami berhenti, dan menginap semalam disana. Ini karena, dari kami berempat hanya hafal dan mengerti benar jalan ke tujuan sebatas kota tersebut saja.
Esoknya, perjalanan dilanjutkan. Dengan pengalaman yang blank...untuk jalan yang dilewati.
Keajaiban pertama ditemukan, kami melawati Paiton, menyempatkan foto-foto dan istirahat (kami percaya, jarang ditemui foto background Paiton. Karena jalan tidak memungkinkan utnuk mobil pribadi berhenti dan pagarnyapun ditutupi oleh plastic sepanjang PLTU tersebut)
Keajaiban berikutnya, masuk hutan terpanjang di Pulau Jawa, Taman Nasional Baluran, 27 km!! (itu alasannya kenapa kami tidak melewatinya pada malam hari). Dan…saat melewatinya “black hawk down!!”, lebih tepatnya 1 motor mengalami kecelakaan…
(dugaan terburuk dalam perencanaan sungguh terjadi, dengan sedikit cedera, perjalanan dilanjutkan “show must go on!!”)
“Ntar kan sembuh, setelah kena ombaknya Kuta!”, said Adnan.
Keajaiban berikutnya…40 ribu untuk 2 motor, tilang dari polisi pelabuhan, untuk motor kami yang kurang sini kurang itu…
Wow..akhirnya menyeberangi selat Bali…setelah berjalan di Pulau Bali, sempat kesulitan mencari tempat istirahat berupa musholla di pinggir jalan (tahu sendiri kan mayoritas apa di Bali?)
Sampai di Kuta, sore hari waktu setempat…langsung sujud di pantai tersebut! sambil berteriak….”Bali….cuuukk!!!”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar